Tanah Negeriku, Bumi Borneo
Tugas Softskill : Ilmu Budaya
Dasar
Explore Indonesia!
Mengunjungi satu daerah Dayak bukanlah hal yang mudah karena harus menempuh perjalanan beratus-ratus kilometer dengan berjalan kaki dan menerobos hutan liar.
2. Mandau, Parang Mematikan
3. Sumpit Beracun
4.Pasukan Hantu
5.Tradisi Ngayau
Explore Indonesia!
Apa yang ada
di pikiran kalian pertama kali, jika ada yang menyebut kata Kalimantan? Mungkin
ada yang langsung terpikirkan tentang suku khas Kalimantan yaitu suku Dayak.
Ada juga yang langsung terpikirkan tentang pulau di bagian utara Indonesia yang
berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Banyak hal menarik yang dapat di telurusi dari kalimantan tapi kali ini saya akan membahas tentang
budaya Indonesia yang sangat terkenal dari pulau Kalimantan, suku Dayak. Tapi
sebelum itu, sebaiknya kita berkenalan dulu dengan pulau Kalimantan.
Kalimantan atau
Borneo terletak di bagian utara pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sulawesi. Dikelilingi
oleh laut China Selatan pada bagian utara dan barat-utara pulau Kalimantan. Pulau
Kalimantan memiliki luas 743,330 km2 yang terbagi ke dalam 3
bagian negara. 73% Indonesia, 26% Malaysia dan 1% Brunei Darussalam. Kalimantan
sering disebut dengan “pulau seribu sungai” karena memang di pulau ini terdapat
banyak sungai yang dijadikan sebagai media jalur transportasi air. Sungai Kapuas
adalah salah satu sungai terpanjang di pulau Kalimantan. Selain itu, Kalimantan
memiliki hutan hujan tropis yang menjadi salah satu paru-paru dunia. Jika di telurusi hutan kalimantan sekarang banyak terjadi illegal Logging, padahal di hutan hujan tropis inilah
hidup banyak flora dan fauna yang menjadi kekayaan alam negeri Indoneisa. Salah satunya adalah Anggrek hitam yang hanya
dapat ditemukan di pulau kalimantan, bunga ini mekar sekitar bulan Maret hingga
bulan Juni. Itulah perkenalan singkat pulau Kalimantan. selanjutnya saya akan
membahas tentang budaya yang terkenal di Indonesia, suku Dayak.
Suku Dayak
merupakan salah satu suku yang terkenal di kalimantan. Suku dayak dibagi
kedalam 6 kelompok besar yaitu, Apokayan (Kenyah-Kayan-Bahau), Ot Danum-Ngaju, Iban, Murut, Klemantan dan Punan. Cara hidup mereka memang jauh
berbeda dengan kehidupan masyarakat Indonesia modern. Namun, mereka melakukan
itu untuk melestarikan budaya dan jalan hidup yang mereka terima dari leluhur
terdahulu. Suku dayak terkenal dengan banyak cerita “seram” terutama pada jaman
penjajahan kolonial Belanda. Dan berikut ini beberapa hal yang membuat suku
dayak disegani dunia.
1. Tato
1. Tato
Dayak
adalah salah satu suku yang memiliki kultur tato paling tua di dunia. Setiap
tato memiliki arti dan makna tersendiri. Semakin banyak tato yang diukir di
tubuh seorang pria Dayak, artinya semakin banyak daerah Dayak yang sudah dia
kunjungi.
Mengunjungi satu daerah Dayak bukanlah hal yang mudah karena harus menempuh perjalanan beratus-ratus kilometer dengan berjalan kaki dan menerobos hutan liar.
2. Mandau, Parang Mematikan
Mandau
adalah semacam parang yang selalu dibawa-bawa oleh pria Dayak. Meskipun sedang
tidak ada bahaya atau perang, membawa Mandau memang sudah menjadi kebiasaan dan
kewajiban bagi para pria Dayak untuk berjaga-jaga. Meskipun demikian, ada
beberapa aturan dalam memakai Mandau. Di antaranya, Mandau tidak boleh
digunakan untuk mengancam dan hanya boleh digunakan untuk membela diri.
Mandau
juga tidak boleh dikeluarkan sembarangan dari sarungnya. Konon, jika mandau
sudah keluar dari sarangnya, mau tidak mau harus ada korban yang tewas. Tidak
sedikit saksi mata yang mengatakan bahwa Mandau bisa terbang dan membunuh
mengasanya begitu saja, karena parang satu ini memang mempunyai kekuatan magis. 3. Sumpit Beracun
Pada
jaman penjajahan, ketika Belanda sudah mengenal teknologi pistol dan peluru,
masyarakat Dayak hanya melawan mereka dengan sumpit. Senjata yang digunakan
dengan cara ditiup ini memang sudah dikenal beracun dan mematikan. Penjajah
Belanda sering bilang menghadapi pasukan hantu, karena kedatangan mereka selalu
tiba-tiba dan begitu cepat.
Sumpit beracun memang bisa menaklukkan lawannya
dengan cara yang cukup sadis. Biasanya, anak Panah akan diarahkan ke leher.
Begitu tertancap anak Panah, maka korban akan kejang-kejang hingga tewas. Hal
mematikan tersebut terjadi hanya dalam hitungan menit. 4.Pasukan Hantu
Ketika
Belanda menjajah Indonesia dan datang ke Kalimantan, mereka ketakutan karena
tanah Borneo punya pasukan menakutkan yang mereka sebut dengan ‘The Ghost
Warrior’ alias ‘Pasukan Hantu’. Ada yang berteori bahwa pasukan hantu
sebenarnya adalah para prajurit suku Dayak, namun ada juga yang mengatakan
pasukan hantu adalah ‘Panglima Burung’ yaitu makhluk halus yang sangat
dipercayai oleh suku Dayak yang tugasnya melindungi segenap suku Dayak.
Menurut
cerita orang-orang Dayak yang hidup di jaman penjajahan, Belanda ketakutan pada
suku Dayak karena kemampuan perang mereka. Orang Dayak menyerang penjajah
dengan menggunakan panah dan mandau, yang jika sudah digunakan, pasti menelan
korban nyawa. Sementara jika peluru Belanda mengenai orang Dayak, maka korban
akan sembuh dengan bantuan sikerei (dukun) setempat dalam hitungan hari. Itulah
yang akhirnya membuat Belanda hengkang dari Bumi Borneo. 5.Tradisi Ngayau
Pada
tradisi Ngayau yang sesungguhnya, Ngayau tidak lepas dari korban kepala manusia
dari pihak musuh. Citra yang paling populer tentang Kalimantan selama ini
adalah yang berkaitan dengan berburu kepala (Ngayau). Belum ada kepastian dari makna
tradisi ini, tapi banyak yang berteori bahwa pemenggalan kepala ini bertujuan
untuk penggambaran citra kelompok Dayak yang merupakan salah satu simbol suatu
identitas kesukuan.
Dalam tradisi Ngayau kepala musuh yang telah dipenggal akan
di gantung di pohon dan beberapa organ dalam tubuh di makan mentah-mentah oleh
suku Dayak. Dalam musyawarah yang konon berlangsung berbulan-bulan lamanya itu,
masyarakat Dayak di seluruh Kalimantan mencapai kesepakatan untuk menghindari
dan menghilangkan tradisi mengayau. Karena dianggap telah menimbulkan
perselisihan di antara suku Dayak. Akhirnya, dalam musyawarah tersebut segala
perselisihan dikubur dan pelakunya didenda sesuai dengan hukum adat Dayak.
Itulah
beberapa hal seram yang sebenarnya sangat manarik untuk di ceritakan dari suku Dayak Kalimantan. Memang,
ada beberapa cerita yang masih perlu diverifikasi kebenarannya. Mungkin, untuk
membuktikan kebenarannya, Anda perlu datang sendiri ke Borneo. Suku
Dayak adalah satu dari sekian banyak kekayaan budaya Indonesia yang perlu kita
lestarikan. Sama seperti budaya lain di Indonesia yang memiliki ciri khas dan
keunikannya tersendiri. Selama kita hidup dalam damai dan saling bertoleransi,
Indonesia akan terus menjadi bangsa penuh keindahan yang disegani dunia.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar