Analisa pada DBMS Bionik
Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern
Dewasa ini
perkembangan teknologi sangat berkembang pesat bukan hanya dari segi software
tapi juga dari segi hardwarenya. Saat ini sedang hangat diperbincangan sistem database
bionik atau DBMS Bionik. Selama beberapa tahun belakangan ini teknologi bionik mengalami
kemajuan yang sangat pesat karena diklaim mampu memenuhi kekurangan manusia
terutama dari segi fisik. Tapi apakah DBMS bionik ini juga mampu memberikan
kemudahan pada manusia?
Sebelumnya lebih baik kita mengenal apa itu dbms. DBMS (Data
Base Management System) yakni perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan
database. Untuk mendapatkan informasi yang berguna dari kumpulan data maka
diperlukan suatu perangkat lunak (software) untuk memanipulasi data sehingga
mendapatkan informasi yang berguna. Database Manajement System (DBMS) merupakan
software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis
komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data
dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan
kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan. Secara
fungsi, data base management system atau dbms mempunyai fasilitas mengintegrasikan,
terhubung, merekayasa dan memelihara basis data. Contoh dbms itu sendiri yaitu Oracle,
Microsoft SQL Server, MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, IBM DB2, dan masih
banyak lagi.
Adapun
fungsi dari Database Management System (DBMS) adalah
sebagai berikut
:
1. Data
Definition
DBMS harus
dapat mengolah pendefinisian data.
2. Data
Manipulation
DBMS harus
dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk
mengakses
data.
3. Data
Security dan Integrity
DBMS dapat
memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan
oleh DBA
(Database Administrator)
4. Data
Recovery dan Conccurency
a. DBMS
harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis
data yang
dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk,
dsb.
b. DBMS
harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkruen yaitu
bila satu
data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu
pemakai
pada saat yang bersamaan.
5. Data
Dictionary
DBMS harus
menyediakan data dictionary.
6.
Performance
DBMS harus
menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.
Satu DBMS
(Data Base Management System) umumnya memiliki sebagian komponen
fungsional (modul) seperti :
a.
File Manager, yang mengelola area dalam disk serta susunan data yang digunakan
untuk merepresentasikan info yang tersimpan dalam disk.
b.
Database Manager, yang sediakan interfaceantara data low-level yang ada di
basis data denganprogram aplikasi serta query yang didapatkan ke
system.
c.
Query Processor, yang menterjemahkan perintahperintah dalam query language ke
perintah low-level yang bisa dipahami oleh database manager.
d.
DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DMLyang ditambahkan dalam suatu
program aplikasi kepemangin prosedur normal dalam bhs induk.
e.
DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintahDDL ke dalam sekumpulan tabel
yang mengandung metadata. Tabel-tabel ini lalu disimpan dalam kamus data.
Teknologi
Bionik banyak membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya, seperti mata
bionik, kaki bionik, bahkan otak dapat di pindahkan dengan bantuan teknologi
bionik ini. Lalu apa yang kalian pikirkan tentang dbms bionik? Apakah tentang
sebuah perangkat keras berbasis database yang dapat di kendalikan oleh otak
penggunanya? Itu bukan hal yang tidak mungkin mengingat peneliti terus berusaha
dan berupaya mengembangkan teknologi terbarukan.
Saat ini
para peneliti berfokus pada penelitian dbms bionik hardware dimana tujuan utama
dibuatnya dbms bionik bukan hanya untuk mengurangi latensi tapi juga untuk
menghemat daya energi. Ryan Johnson dari
University of Toronto dalam artikelnya The
Bionic DBMS is coming, but what will it look mengklaim bahwa “Dukungan hardware dbms bionik yang efektif
tidak selalu mampu meningkatkan kinerja perangkat, karena tujuan sebenarnya
adalah untuk mengurangi penggunaan energi. Kami memperkirakan bahwa masa depan
sistem kebanyakan akan menggunakan perangkat lunak untuk mengkoordinasikan penggunaan
dan interaksi antar unit.”
Meningkatkan kinerja perangkat dibarengi dengan meningkatkan penghematan
daya memicu timbulnya dark silicon.
Salah satu hukum yang terkenal di dunia teknologi informasi adalah Hukum Moore. Menurut hukum
ini, jumlah transistor yang dapat dikemas dalam chip prosesor ukuran tertentu
akan berlipat ganda dalam waktu 18 bulan. Ketika para insinyur merancang
prosesor model baru dia harus memperhitungkan berapa banyak daya yang akan
dihabiskan oleh prosesor itu. Kapasitas baterai yang relatif rendah mendorong
perancang prosesor untuk menekan konsumsi daya agar baterai dapat bertahan
lama. Sebagai contoh baterai berkapasitas 6 watt-jam hanya bisa mengonsumsi
daya 750 miliwatt agar dapat bertahan 8 jam. Memampatkan lebih banyak
transistor ke dalam chip dapat meningkatkan kinerja prosesor, tetapi di sisi
lain ini juga bisa meningkatkan konsumsi daya prosesor. Ini biasa diimbangi
dengan menekan tegangan operasi. Namun, pada saat ini tegangan operasi sudah
mendekati batas saat transistor tidak akan bisa lagi beroperasi. Strategi lain
untuk menekan konsumsi daya adalah mematikan sebagian rangkaianyang ada dalam
chip. Ini memaksa prosesor tidak lagi bisa memaksimalkan kinerjanya. Inilah
yang disebut sebagai dark silicon.
Bukan hanya memicu terjadinya dark silicon pembuatan
hardware dbms bionik tidak mudah
(atau setidaknya tidak ekonomis)
untuk beberapa alasan, tidak sedikit di antaranya adalah sifat dinamis dari
beban kerjanya. Saat ini dikembangkan dbms bionik dengan menggabungkan Field
Programmable Gate Array (FPGA) dengan prosesor Intel modern. Chip Intel yang
memiliki FPGA dapat berkinerja tinggi dengan akses langsung ke disk dan memori
lokal. Memori FPGA tidak memiliki cache, controller memori dikumpulkan dengan
bantuan bandwidth berkecepatan 80 Gbps untuk prosesor 64-bit secara acak,
jika hal ini memang benar terjadi akan sangat membantu untuk beban kerja dengan
perangkat yang sederhana. FPGA dan memori lokal yang koheren dapat diakses oleh
CPU atau FPGA, meskipun PCI bus membebankan NUMA(NON UNIFORM MEMORY ACCESS) dan
dapat memberikan efek yang cukup parah. Karakteristik ini mendikte bahwa FPGA
menangani sebagian manipulasi data. Dan komunikasi CPU dan FPGA harus sinkron.
Kesimpulan
Meskipun tidak sedikit pro dan kontra yang akan di hadapi dalam proses
pembuatan dan perkembangan dbms bionik. Tapi jika dbms bionik benar akan
terealisasi dan dapat di pergunakan oleh masyarakat diseluruh dunia, hal ini akan
sangat memudahkan dan memberikan banyak keuntungan bukan hanya bagi masyarakat
biasa tapi juga perusahaan raksasa seperti Google, Microsoft, Oracle, Apple dan
lainnya.
Sumber
Komentar
Posting Komentar