Cloud Computing
Cloud computing
atau komputasi awan, mungkin masih terdengar asing bagi beberapa orang, tetapi keberadaan cloud computing di era digital kini sebenarnya telah terasa di tengah
masyarakat dalam kehidupan sehari hari seperti penggunaan email dan juga media
sosial.
Secara umum, definisi cloud
computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet
(awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui
komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang
terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.
Teknologi komputer berbasis
sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai
pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini
mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan
mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer
dengan akses internet.
Mungkin bagi orang awam, ketika
membaca penjelasan tersebut masih belum jelas. Untuk itu, saya akan coba
menjelaskan-nya dengan bahasa yang lebih mudah dengan analogi dibawah ini.
Tentu kita semua adalah para
pemakai listrik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik, kita
tidak perlu mendirikan infrastruktur pembangkit listrik sendiri kan? yang perlu
kita lakukan adalah mendaftar ke PLN, dan kita tinggal bayar biaya listrik
berdasarkan jumlah penggunaan kita tiap bulan. Saat kita butuh daya tambahan
karena suatu tujuan khusus (misal-nya kita ada acara nikahan), kita tinggal
bilang ke PLN untuk tambah daya, dan suatu saat nanti ketika ingin turun daya
lagi, kita tinggal bilang juga ke PLN. Bisa dikatakan penambahan daya listrik
ini sifat-nya ELASTIS dan (harus-nya) bisa dilakukan segera.
Ketika memakai layanan listrik
dari PLN, kita tidak perlu pusing untuk memikirkan bagaimana PLN memenuhi
kebutuhan listrik kita, bagaimana ketika mereka ada kerusakan alat, bagaimana
proses perawatan alat-alat tersebut, dsb. Inti-nya kita cukup tahu bahwa kita
bisa menikmati listrik dan berkewajiban membayar biaya tersebut tiap bulan,
sedangkan PLN sendiri berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan kita berdasarkan
level layanan mereka.
Nah, analogi PLN diatas, adalah
sedikit gambaran Cloud Computing, dimana Cloud Computing ini
bertugas untuk memberikan layanan dan kita adalah user/pemakai dari layanan
tersebut. Kita tidak perlu pusing memikirkan bagaimana mereka (penyedia
layananan Cloud Computing) menyedikan layanan tersebut, yang penting
mereka bisa memberikan standar layanan sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
Untuk biaya layanan kita tinggal bayar berdasarkan pemakaian. Saat kita butuh
tambahan layanan, kita bisa meminta segera penambahan layanan tersebut, dan
juga sebalik-nya (ELASTIS).
Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud
Computing dibagi menjadi berikut ini:
1. Software as a Service
(SaaS)
2. Platform as a Service
(PaaS)
3. Infrastructure as a
Service (IaaS)
Dibawah ini kita bahas,
masing-masing jenis layanan diatas:
1. Software as a Service
(SaaS)
Adalah layanan dari Cloud
Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak)
yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan
bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail,
Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant
messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang
lain. Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita
bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise)
mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita
tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk
memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat
Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
2. Platform as a Service
(PaaS)
Adalah layanan dari Cloud
Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem
operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan
aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan
memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan
dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi
tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misal-nya kita sewa
kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli
bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa
nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal
cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia
layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure,
bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS.
Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus
pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah”
untuk aplikasi yang kita buat.
3. Infrastructure as a
Service (IaaS)
Adalah layanan dari Cloud
Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage,
memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU),
penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan
konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah
menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa
kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install
sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini
adalah: Amazon EC2,
Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud,
dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer
fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale
down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah
kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.
Manfaat Cloud
Computing Serta Penerapan Dalam Kehidupan Sehari – hari
Setelah penjabaran definisi
singkat diatas tentu penggunaan teknologi dengan sistem cloud cukup memudahkan
pengguna selain dalam hal efisiensi data, juga penghematan biaya.
Berikut
manfaat manfaat yang dapat dipetik lewat teknologi berbasis sistem cloud.
1. Semua Data Tersimpan di Server Secara Terpusat
Salah satu keunggulan teknologi
cloud adalah memungkinkan pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu
server berdasarkan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud
Computing itu sendiri. Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi
menyediakan infrastruktur seperti data center, media penyimpanan/storage dll
karena semua telah tersedia secara virtual.
2. Keamanan Data
Keamanan data pengguna dapat
disimpan dengan aman lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud
Computing seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll.
3. Fleksibilitas dan Skalabilitas
yang Tinggi
Teknologi Cloud menawarkan
fleksibilitas dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada
dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna
dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data
tanpa perlu membeli peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu
praktisi IT kenamaan dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori
fisik untuk menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita
dapat menyimpan nya secara virtual/melalui internet.
4. Investasi Jangka Panjang
Penghematan biaya akan pembelian
inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan pengguna
akan dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket layanan
yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya royalti
atas lisensi software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan lewat
komputasi berbasis Cloud.
Penerapan Cloud Computing telah
dilakukan oleh beberapa perusahaan IT ternama dunia seperti Google lewat
aplikasi Google Drive, IBM lewat Blue Cord Initiative, Microsoft melalui sistem
operasi nya yang berbasis Cloud Computing, Windows Azure dsb. Di kancah
nasional sendiri penerapan teknologi Cloud juga dapat dilihat melalui
penggunaan Point of Sale/program kasir.
Salah satu perusahaan yang
mengembangkan produknya berbasis dengan sistem Cloud adalah DealPOS. Metode
kerja Point of Sale (POS) ini adalah dengan mendistribusikan data penjualan
toko retail yang telah diinput oleh kasir ke pemilik toko retail melalui
internet dimanapun pemilik toko berada. Selain itu, perusahaan
telekomunikasi ternama nasional, Telkom juga turut mengembangkan sistem komputasi
berbasis Cloud ini melalui Telkom Cloud dengan program Telkom VPS dan Telkom
Collaboration yang diarahkan untuk pelanggan UKM (Usaha Kecil-Menengah).
Cara Kerja Sistem
Cloud Computing
Sistem Cloud bekerja menggunakan
internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna
untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi
yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media
penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara
virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut
dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi
kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan
halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima
sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contohnya lewat penggunaan email
seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara
global tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya
memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan
juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di
komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan
komputer yang terhubung ke internet.
Berikut adalah penjelasan singkat
tentang Cloud Computing, sistem yang telah mendunia yang dapat membantu
perusahaan atau organisasi dalam efisiensi penyimpanan data. Beberapa faktor
seperti ketersediaan internet yang dibutuhkan sebagai jalur utama dalam
distribusi data, kualitas vendor akan layanan sistem Cloud maupun masalah
keamanan dan privasi seperti serangan peretas/hacker dalam meretas internet
patut menjadi pertimbangan tersendiri sebelum anda beralih ke sistem Cloud.
Selain vendor yang harus meningkatkan kualitas pelayanan mereka, pengguna juga
diharapkan dapat lebih bijak dalam memilih kualitas vendor yang akan mereka
gunakan untuk mengelola data berbasis Cloud Computing.
Contoh dari penggunaan Cloud Computing
Seorang mahasiswi semester 3 bernama Henny merasa kesulitan ketika
sedang mengerjakan tugas kuliahnya. Kenapa? Henny merasa bingung dan juga
membuang waktu jika harus selalu mentransfer file dari smartphone ke pc nya
dengan bantuan FlashDisk OTG ataupun dengan kabel data. lalu Henny mencoba
browsing bagaimana caranya dia mentransfer file tugasnya dari smartphone ke PC
tanpa harus menggunakan bantuan alat. Dan henny menemukan sebuah artikel
menarik tentang cloud computing. Salah satu aplikasi yang sangat berguna adalah
OneDrive milik Microsoft. Perlu diketahui bahwa aplikasi One Drive ini dapat
berjalan pada sistem operasi Windows dan Android dengan memiliki akun
Microsoft. Tidak perlu membuang waktu Henny langsung membuat akun microsoft dan
mengupload file tugasnya pada One Drive di smartphonenya. Dan secara otomatis
One Drive akan menyimpan file yang telah diupload. Beberapa menit kemudian
Henny membuka akun One Drive melalui PC nya dan menemukan file tugas yang sudah
di upload tadi. Tentu saja ini sangat memberikan kemudahan dalam menyimpan dan
mentransfer data tanpa memerlukan bantuan external disk, hanya diperlukan
koneksi internet maka semua hal akan menjadi mudah.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar